Puisi ni begitu aku minati ketika aku di tingkatan 5, sehingga kan bila cikgu minta bacakan puisi ni, aku lah org pertama yg angkat tangan..sekarang puisi ni menjadi pengubat rindu ku pada arwah bunda...
Kami mengunjungi pusara bonda
Sunyi pagi disinari suria
Wangi berseri puspa kemboja
Menyambut kami mewakili bonda
Tegak kami di makam sepi
Lalang-lalang tinggi berdiri
Dua nisan terkapar mati
Hanya papan dimakan bumi
Dalam kenangan kami melihat
Mesra kasih bonda menatap
Sedang lena dalam rahap
Dua tangan kaku berdakap
Bibir bonda bersih lesu
Pernah dulu mengucupi dahiku
Kini kurasakan kasihnya lagi
Meski jauh dibatasi bumi
Nisan batu kami tegakkan
Tiada lagi lalang memanjang
Ada doa kami pohonkan
Air mawar kami siramkan
Senyum kemboja mengantar kami
Meninggalkan makam sepi sendiri
Damailah bonda dalam pengabadian
Insan kerdil mengadap Tuhan
Begitu bakti kami berikan
Tiada sama bonda melahirkan
Kasih bonda tiada sempadan
Kemuncak murni kemuliaan insan
Sunyi pagi disinari suria
Wangi berseri puspa kemboja
Menyambut kami mewakili bonda
Tegak kami di makam sepi
Lalang-lalang tinggi berdiri
Dua nisan terkapar mati
Hanya papan dimakan bumi
Dalam kenangan kami melihat
Mesra kasih bonda menatap
Sedang lena dalam rahap
Dua tangan kaku berdakap
Bibir bonda bersih lesu
Pernah dulu mengucupi dahiku
Kini kurasakan kasihnya lagi
Meski jauh dibatasi bumi
Nisan batu kami tegakkan
Tiada lagi lalang memanjang
Ada doa kami pohonkan
Air mawar kami siramkan
Senyum kemboja mengantar kami
Meninggalkan makam sepi sendiri
Damailah bonda dalam pengabadian
Insan kerdil mengadap Tuhan
Begitu bakti kami berikan
Tiada sama bonda melahirkan
Kasih bonda tiada sempadan
Kemuncak murni kemuliaan insan
0 comments:
Catat Ulasan